Fotografer, Consultant Property Kontraktor

Menyukai Dunia Fotography, Consultant Property, General Contractor And Investment

Motivasi Diri

Sebagian Dari Mereka Sukses Karena Mau Belajar Dan Terus Berusaha Meski Tak Berpendidikan Tinggi.

Abie Alief Aziz

Satu Kata Kebaikan Akan Menjadi Mutiara, Satu Kata Menyakitkan Akan Menjadi Duri Di Dalam Diri.

Prinsip Hidup

Tanamlah Kebaikan Hingga Kebaikan Itu Tumbuh Subur Meski Kita Telah Mati

Dunia Creative

Music, Seni Dan Adat Istiadat Menjadi Bagian Dari Hidup Dan Jiwa Yang Punya Taste

Abie Alief Aziz

1 Kesalahan Dalam Hidup Bisa Menjadi Penebusan Dosa Sampai Mati

Abie Alief Aziz

Dimana Kita Lahir Disitu Kita Mati

Showing posts with label PUASA. Show all posts
Showing posts with label PUASA. Show all posts

Saturday, May 8, 2021

DOA PUASA HARI KE 26 DAN BAYAT FIDYAH

 

♻️ Doa Puasa Hari ke-26 Arab-Latin-Arti serta Kewajiban Qadha & Fidyah ♻️
➖➖➖➖➖➖➖➖
https://youtu.be/XlMyHFTX45g
=================
Doa Puasa Hari ke-26
Berikut adalah doa puasa hari ke-26 selama bulan Ramadan dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

Latin:

Allaahummaj’al sa’yii fiihi masykuuran wa dzanbii fiihi maghfuuran wa ‘amalii fiihi maqbuulan wa ‘aybii fiihi mastuuran yaa asma’as saami’iina.

Terjemahan:

"Ya Allah, jadikanlah setiap lampah usahaku di bulan ini sebagai ungkapan rasa syukur dan dosa-dosaku terampuni, amal-amalku diterima dan seluruh aib kejelekanku ditutupi. Wahai Yang Maha mendengar dari semua yang mendengar,".

Puasa Ramadhan Wajib bagi orang yang mukallaf atau memenuhi syarat. beberapa pihak juga dibebaskan untuk tidak melangsungkan puasa, seperti musafir, orang sakit, orang tua, atau wanita yamg sedang menyusui.

ketentuan bagi pihak yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan dengan alasan yang bisa dibenarkan. Yakni dengan cara qadha (mengganti puasa sesuai dengan jumlah yang ditinggalkan) dan melalui pembayaran fidyah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT telah memberikan perintahnya kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Di ayat berikutnya, yakni 184, kemudian tertera bahwa:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Dengan demikian, bagi orang yang meninggalkan puasa dengan alasan yang sebenarnya pun masih ada kewajiban yang perlu dikerjakan sebagai penggantinya, yakni qadha dan fidyah. 

4 macam kewajiban qadha dan fidyah dalam menunaikan ibadah sebagai pengganti puasa selama bulan Ramadan yang telah ditinggalkan itu.

1. Qadha sekaligus bayar Fidyah

Kewajiban melakukan qadha sekaligus membayar fidyah dikenakan bagi orang yang tidak berpuasa dengan alasan bahwa selain mengkhawatirkan dirinya sendiri, ia juga khawatir terlambat melangsungkan qadha hingga datangnya bulan ramadan berikutnya.

Contohnya ialah wanita hamil serta yang sedang menyusui. Ia khawatir terhadap kesehatan anaknya meskipun merasa kuat untuk berpuasa.

2. Qadha saja

Orang yang hanya dikenakan wajib qadha tanpa fidyah termasuk di antaranya meninggalkan puasa karena sakit ayan, perjalanan jauh, sakit yang tidak permanen, atau secara sengaja berbuka kendati belum waktunya.

3. Fidyah tanpa Qadha

Membayar fidyah tanpa perlu melakukan qadha diwajibkan kepada orang tua yang dianggap sudah tidak mampu lagi untuk berpuasa.

Selain itu, juga untuk orang sakit yang tidak memiliki harapan lagi untuk kesembuhanya. Kepada mereka, hanya diwajibkan fidyah saja.

4. Tidak Wajib Qadha dan Fidyah

Orang yang tidak wajib qadha sekaligus tidak perlu membayar fidyah ialah seperti orang gila serta anak kecil yang belum baligh atau belum mukallaf (belum memenuhi syarat wajib puasa). 

Sunday, May 2, 2021

KISAH || PENGHUNI SURGA TERAKHIR


👳PENGHUNI SURGA TERAKHIR YANG MEMBUAT ALLAH SWT TERTAWA👳
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
https://youtu.be/pUxtc-t1Tus
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
HIDUP SEMENTARA MENUNGGU MATI SAJA.

Rasulullah SAW pernah mengisahkan perihal ghaib di akhirat kelak. Tertawa sekaligus menangis ketika mendengar salah satu kisah akhirat, yakni tentang penghuni surga terakhir. Kasih sayang dan rahmat Allah SWT yang luas tampak dalam hikmah kisah tersebut.

Alkisah, ada seorang yang berada di neraka. Dia terus berusaha melewati dahsyatnya panas api neraka. Terkadang dia mampu berjalan kaki, namun sesekali terjatuh telungkup, sering kali hangus dibakar api neraka. Jatuh bangun dia berusaha melewati siksaan demi siksaan. Acap kali berhasil selangkah, dia mengharap bantuan Allah.
Dengan tertatih dan dalam waktu yang lama, dia pun berhasil meninggalkan neraka. Segera dia berseru, "Segala puji Allah yang menyelamatkanku darimu, hai neraka!" Tentu saja, dia bersyukur, karena tak ada yang mampu melewati neraka kecuali dia.
Namun, keluar dari neraka bukan akhir dari penderitaan atas hukuman bermaksiat di dunia. Dia masih merasakan panas yang sangat dan begitu kehausan. Dia pun melihat sekeliling dan tertuju pada sebuah pohon. Namun, jaraknya sangat jauh. Dia pun meminta kepada Allah agar mendekatkannya, "Ya Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya," pinta orang itu.
Allah pun bertanya padanya, "Wahai cucu Adam, jika Aku dekatkan kau ke pohon itu, apa kau akan meminta hal lain lagi kepada-Ku?" Orang itu pun segera menjawab, "Tidak wahai Rabbku, aku berjanji tidak akan meminta hal lain," ujarnya yang tak sabar menikmati keteduhan di bawah pohon setelah sekian lama dihukum di neraka. Saat itu, pohon yang di hadapan matanya sangat menggiurkan. Allah pun mengabulkan permintaannya. Dia  pun berada di bawah pohon itu, kemudian segera meminum air darinya.
Namun setelah itu, dia kembali melihat sebatang pohon yang lebih rindang dan indah dari pohon pertama yang dia telah berteduh di bawahnya. Melihatnya, lupa sudah janjinya. Dia kembali meminta pertolongan Allah agar didekatkan pada pohon kedua itu. "Wahai Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya. Aku tidak akan meminta hal lain lagi," pintanya.
Allah pun berfirman, "Hai cucu Adam, bukankah kau telah berjanji tak akan meminta hal lain?"
Orang itu pun menjawab, "Iya, benar ya Allah, tapi kali ini saja .... Aku benar-benar tak akan meminta hal lain lagi," pintanya, merengek.
Allah pun memaklumi dan dengan kasih sayang-Nya, Allah mendekatkan orang itu ke pohon kedua. Orang itu pun dapat berteduh di pohon yang jauh lebih indah dan rindang dari pohon pertama.
Namun ternyata, pohon kedua itu berada dekat dengan pintu surga. Setiba di pohon tersebut, dia mendengar suara penghuni surga yang diliputi kebahagiaan. Apa daya, dia tak kuasa ingin memasukinya. Lagi, dia melanggar janjinya dengan Allah. Dia kembali meminta kepada Allah, dia ingin agar Allah memasukkannya ke dalam surga.
"Ya Allah ya Rabb, masukkanlah aku ke sana," pintanya, menunjuk pada surga yang kenikmatannya tak pernah terbayang oleh manusia di bumi.
Allah Taala pun kembali berkata, "Hai cucu Adam! Hal apa yang membuatmu puas, apakah kau ingin Aku berikan dunia dan segala isinya?!"
Orang itu pun menjawab, "Ya Tuhanku, apakah Kau tengah mengejekku .... Tentu saja Kaulah Tuhan pemilik alam semesta," ujarnya.
Allah pun 'tertawa' seraya berfirman, "Aku tidak mengejekmu, tapi Aku Mahakuasa mewujudkan apa yang kau inginkan."
Maka, dimasukkanlah orang itu ke dalam surga dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Dia pun berkumpul dengan hamba Allah yang lain yang tak pernah menyekutukan-Nya. Dia pun menjadi orang terakhir yang masuk surga, sang penghuni surga terakhir.
Kisah tersebut dikabarkan oleh Rasulullah dalam hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas'ud. Dalam riwayat tersebut juga disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud tertawa saat menceritakannya pada sahabat Rasulullah yang lain. Beliau tertawa saat mengisahkan bagian si penghuni surga terakhir menginginkan surga.


Youtube

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-6723587559818090", enable_page_level_ads: true }); </script>